Ketika membeli atau tinggal di apartemen, banyak orang hanya fokus pada harga unit dan cicilan KPA. Padahal, ada biaya lain yang harus diperhatikan, salah satunya adalah biaya IPL apartemen. Biaya ini merupakan kewajiban bulanan bagi seluruh penghuni maupun pemilik apartemen.
Asthana Kemang akan membahas secara komprehensif mengenai apa itu biaya IPL, komponen penyusunnya, besaran tarif yang umum berlaku, serta cara menghitung biaya IPL apartemen dengan tepat.
Apa itu Biaya IPL Apartemen?
Biaya IPL (Iuran Pengelolaan Lingkungan) adalah iuran wajib yang dibayarkan oleh penghuni apartemen setiap bulan kepada pihak pengelola gedung. Biaya ini digunakan untuk membiayai seluruh operasional, pemeliharaan, dan perawatan fasilitas bersama yang digunakan oleh semua penghuni apartemen.
Tujuan utama dari IPL adalah menciptakan lingkungan tempat tinggal yang aman, nyaman, bersih, dan berfungsi optimal, mulai dari area parkir, taman, kolam renang, hingga keamanan 24 jam.
Dasar Hukum Penarikan Biaya IPL
Ternyata regulasi terkait IPL juga sudah diatur oleh perundang-undang di Indonesia.
Menurut Pasal 57 dalam UU No.20/2011 tentang Rumah Susun, pengelola berhak menerima sejumlah biaya pengelolaan yang dibebankan kepada pemilik dan penghuni unit secara proporsional. Besaran biaya dihitung berdasarkan kebutuhan operasional, pemeliharaan, dan perawatan.
Pasal 69 Peraturan Pemerintah No. 4/1988 tentang Rumah Susun pun menyebutkan bahwa biaya pengelolaan bagian, benda, dan tanah bersama dibebankan kepada penghuni atau pemilik secara proporsional melalui perhimpunan penghuni.
Komponen Biaya IPL Apartemen
Biaya IPL tidak hanya terdiri dari satu jenis biaya, melainkan kumpulan dari beberapa komponen yang saling mendukung pengelolaan dan pemeliharaan gedung. Secara umum, berikut beberapa komponen utamanya:
1. Kebersihan Lingkungan Apartemen
Kebersihan lingkungan menjadi prioritas utama dalam menjaga kenyamanan hunian. Biaya operasional apartemen mencakup gaji untuk petugas kebersihan yang bertugas setiap hari untuk membersihkan area bersama.
Selain itu, biaya ini juga mencakup pengadaan peralatan dan bahan pembersih, seperti alat pel, sapu, dan cairan pembersih khusus.
2. Keamanan dan Sistem Keamanan
Keamanan merupakan aspek vital dalam lingkungan apartemen. Oleh karena itu, sebagian biaya operasional digunakan untuk membayar gaji petugas keamanan yang berjaga selama 24 jam. Selain itu, pengelola apartemen juga mengalokasikan anggaran untuk perawatan sistem keamanan seperti CCTV, sistem kontrol akses (access card), dan alarm darurat.
3. Biaya Utilitas Umum
Fasilitas umum dalam apartemen seperti lift, koridor, taman, dan area publik lainnya memerlukan pasokan listrik dan air yang stabil. Biaya operasional meliputi tagihan listrik untuk penerangan di area umum serta biaya air bersih yang digunakan untuk toilet publik atau fasilitas tertentu.
4. Perawatan Fasilitas Bersama
Apartemen umumnya dilengkapi dengan berbagai fasilitas bersama seperti kolam renang, pusat kebugaran (gym), taman bermain anak, dan ruang serbaguna. Agar fasilitas-fasilitas tersebut tetap berfungsi optimal dan nyaman digunakan, diperlukan biaya perawatan rutin.
5. Manajemen Gedung
Operasional harian apartemen tidak lepas dari peran tim manajemen gedung yang profesional. Biaya operasional juga mencakup gaji manajemen pengelola apartemen yang terdiri dari supervisor, administrasi, hingga teknisi lapangan.
6. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah yang baik turut berperan dalam menciptakan lingkungan hunian yang bersih dan sehat. Biaya operasional mencakup pengangkutan dan pembuangan sampah dari setiap unit secara berkala.
7. Sinking Fund (Dana Cadangan)
Di samping biaya operasional bulanan, penghuni apartemen juga dikenakan sinking fund atau dana cadangan. Dana ini merupakan tabungan kolektif yang digunakan untuk pembiayaan perawatan besar atau jangka panjang.
Contohnya termasuk pengecatan ulang gedung, penggantian lift, perbaikan atap, atau renovasi fasilitas besar lainnya. Sinking fund membantu memastikan keberlangsungan infrastruktur gedung tanpa harus membebani biaya bulanan secara tiba-tiba.
Cara Menghitung Biaya IPL Apartemen
Biaya IPL umumnya dihitung berdasarkan luas unit (per meter persegi). Tarifnya bisa bervariasi tergantung dari:
- Fasilitas yang tersedia di apartemen;
- Lokasi apartemen;
- Kebijakan masing-masing pengelola apartemen.
Agar Anda dapat memperkirakan kebutuhan biaya IPL setiap bulan, berikut langkah-langkah mudah untuk menghitungnya:
- Ketahui tarif IPL per meter persegi (m²) dari pihak pengelola apartemen.
- Cek luas unit apartemen Anda.
- Kalikan tarif IPL dengan luas unit Anda.
- Jika biaya sinking fund dikenakan secara terpisah, tambahkan ke hasil perhitungan.
Contoh perhitungan:
- Tarif IPL: Rp20.000/m²
- Sinking Fund: Rp5.000/m²
- Luas unit: 60 m²
- Maka total biaya IPL bulanan adalah:
(Rp20.000 + Rp5.000) x 60 m² = Rp1.500.000/bulan
Penting diingat bahwa harga dan perhitungan di atas hanyalah perkiraan saja. Bisa jadi tarif dan sistem perhitungan di tiap apartemen akan berbeda. Maka, jangan ragu untuk menanyakan berapa dan bagaimana sistem perhitungan biaya IPL di apartemen yang Anda minati.
Asthana Kemang bisa menjadi jawaban kebutuhan Anda terhadap hunian modern dengan didukung berbagai fasilitas unggulan, seperti jogging track, keamanan 24 jam penuh, dan commercial area. Sentuhan arsitektur Jawa modern nan mewah menjadikan Asthana Kemang merupakan hunian prestisius di tengah hiruk-pikuk Jakarta Selatan.