Apa Itu PBB Apartemen? Simak Penjelasan dan Cara Hitung!

ppb apartemen

Ketika Anda memiliki unit apartemen, Anda tidak hanya membayarkan iuran pemeliharaan lingkungan (IPL) bulanan dan cicilan apartemen saja. Anda perlu membayarkan pajak tertentu, contohnya Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB apartemen.

Apa Itu PBB Apartemen?

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang PBB. Pajak ini wajib dibayar oleh individu atau badan yang memiliki hak atas tanah dan/atau bangunan tersebut.

Apartemen sebagai salah satu bentuk properti hunian pun juga dikenakan PBB. Meskipun apartemen terdiri dari unit-unit yang berada dalam satu bangunan vertikal, setiap pemilik unit apartemen memiliki kewajiban membayar PBB atas unit yang dimilikinya.

Komponen dalam Perhitungan PBB

Sebelum Anda dapat menghitung besarnya PBB yang harus dibayar, penting untuk memahami komponen-komponen utama yang menjadi dasar perhitungannya. Berikut adalah penjelasan lebih komprehensif mengenai masing-masing komponen tersebut:

1. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah nilai yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai dasar pengenaan PBB. NJOP mencerminkan estimasi harga pasar dari tanah dan bangunan yang bersangkutan.

Penetapan NJOP setiap tahun dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP Pratama) setempat. Penetapan ini berdasarkan survei dan evaluasi terhadap perkembangan harga pasar properti di wilayah tersebut.

Beberapa faktor yang mempengaruhi NJOP antara lain:

  1. Lokasi: Tanah dan bangunan di area strategis atau pusat kota biasanya memiliki NJOP yang lebih tinggi.
  2. Luas Tanah dan Bangunan: Semakin luas ukuran tanah dan bangunan, semakin tinggi NJOP-nya.
  3. Jenis dan Kondisi Bangunan: Bangunan dengan konstruksi permanen dan kondisi baik memiliki NJOP yang lebih tinggi dibanding bangunan semi permanen atau dalam kondisi kurang baik.
  4. Peruntukan Lahan: Tanah yang digunakan untuk kegiatan komersial biasanya memiliki NJOP lebih tinggi dibanding tanah untuk perumahan.
  5. Perbedaan Antardaerah: NJOP dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, bahkan dalam satu kota pun bisa terdapat perbedaan NJOP antar kecamatan atau kelurahan, tergantung pada perkembangan nilai properti di wilayah tersebut.

2. Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) adalah persentase tertentu dari NJOP yang dijadikan sebagai dasar perhitungan PBB. NJKP digunakan untuk menentukan besarnya nilai objek pajak yang akan dikenakan pajak setelah dikurangi dengan faktor pengurang tertentu. Berikut penjelasannya:

Umumnya, NJKP ditetapkan sebesar 20% atau 40% dari NJOP, tergantung pada ketentuan yang berlaku. Penentuan persentase ini didasarkan pada batasan nilai NJOP sebagai berikut:

  • NJOP sampai dengan Rp1 miliar: NJKP sebesar 20% dari NJOP.
  • NJOP di atas Rp1 miliar: NJKP sebesar 40% dari NJOP.

Penggunaan NJKP sebagai dasar perhitungan PBB bertujuan untuk memberikan keringanan kepada wajib pajak, terutama bagi pemilik properti dengan NJOP yang tidak terlalu tinggi, sehingga beban pajak yang ditanggung menjadi lebih proporsional.

3. Tarif PBB

Tarif PBB adalah persentase yang dikenakan atas NJKP untuk menentukan besarnya PBB terutang. 

Secara umum, tarif PBB ditetapkan sebesar 0,5% dari NJKP. Dalam beberapa kasus khusus, tarif PBB dapat berbeda, tergantung pada peraturan daerah atau kebijakan pemerintah setempat. Misalnya, untuk sektor perkebunan, perhutanan, atau pertambangan, tarif PBB bisa saja berbeda.

Cara Menghitung PBB Apartemen

Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung PBB apartemen Anda:

1. Ketahui NJOP Apartemen

  • NJOP Tanah: Karena apartemen adalah bangunan vertikal, NJOP tanah biasanya dibagi proporsional berdasarkan luas unit.
  • NJOP Bangunan: Ditentukan berdasarkan luas unit apartemen Anda dan nilai per meter persegi yang ditetapkan pemerintah.

2. Menghitung Total NJOP

Rumus total NJOP adalah: 

Total NJOP = NJOP Tanah + NJOP Bangunan

3. Menentukan NJKP

  • Jika Total NJOP ≤ Rp1.000.000.000, maka NJKP adalah 20% dari Total NJOP.
  • Jika Total NJOP > Rp1.000.000.000, maka NJKP adalah 40% dari Total NJOP.

4. Menghitung PBB Terutang

PBB Terutang = NJKP x Tarif PBB

Karena tarif PBB adalah 0,5%, maka:

PBB Terutang = NJKP x 0,5%

Contoh Perhitungan PBB Apartemen

Misalkan:

  • NJOP Tanah per m²: Rp2.000.000
  • NJOP Bangunan per m²: Rp5.000.000
  • Luas Unit Apartemen: 50 m²
  • Bagian Proporsional Tanah: 10 m²

Langkah 1: Hitung NJOP Tanah dan Bangunan

  • NJOP Tanah = 10 m² x Rp2.000.000 = Rp20.000.000
  • NJOP Bangunan = 50 m² x Rp5.000.000 = Rp250.000.000

Langkah 2: Total NJOP

Total NJOP = Rp20.000.000 + Rp250.000.000 = Rp270.000.000

Langkah 3: Tentukan NJKP

Karena Total NJOP ≤ Rp1.000.000.000, maka NJKP = 20% x Total NJOP

  • NJKP = 20% x Rp270.000.000 = Rp54.000.000

Langkah 4: Hitung PBB Terutang

PBB Terutang = 0,5% x NJKP

  • PBB Terutang = 0,5% x Rp54.000.000 = Rp270.000

Jadi, PBB yang harus dibayarkan adalah Rp270.000.

Cara Membayar PBB

1. Mendapatkan SPPT PBB Terlebih Dahulu 

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB diterbitkan oleh pemerintah daerah setiap tahun sebagai pemberitahuan resmi mengenai besarnya Pajak Bumi dan Bangunan yang harus dibayarkan. Anda dapat memperoleh SPPT ini di kantor kelurahan atau kecamatan setempat. 

SPPT PBB berisi informasi detail tentang objek pajak dan jumlah pajak terutang. Pastikan Anda memeriksa data pada SPPT untuk memastikan kesesuaiannya dengan kondisi sebenarnya, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembayaran.

2. Pilih Metode Pembayaran

Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk membayar PBB, sehingga Anda dapat memilih yang paling mudah dan nyaman:

Bank yang Ditunjuk

Pembayaran dapat dilakukan melalui bank-bank yang telah bekerja sama dengan pemerintah daerah. Layanan pembayaran biasanya tersedia melalui teller, ATM, atau internet banking.

Kantor Pos

Beberapa daerah menyediakan fasilitas pembayaran PBB melalui kantor pos. Ini memudahkan wajib pajak yang mungkin tidak memiliki akses ke layanan perbankan.

Pembayaran Online

Saat ini, banyak pemerintah daerah menyediakan fasilitas pembayaran PBB secara online melalui aplikasi atau situs web resmi. Metode ini menawarkan kemudahan karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Mini Market

Beberapa jaringan minimarket juga menerima pembayaran PBB, memberikan alternatif tempat pembayaran yang lebih fleksibel bagi masyarakat.

3. Batas Waktu Pembayaran

Batas waktu pembayaran PBB biasanya ditetapkan oleh pemerintah daerah dan umumnya jatuh pada akhir Agustus, meskipun jadwal ini dapat berbeda sesuai dengan ketentuan di masing-masing daerah. 

Penting untuk melakukan pembayaran sebelum batas waktu yang ditentukan untuk menghindari sanksi. 

Jika pembayaran dilakukan setelah jatuh tempo, Anda akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% per bulan, dengan maksimal akumulasi denda hingga 24 bulan. Oleh karena itu, disarankan untuk membayar PBB tepat waktu agar terhindar dari beban denda dan menjaga kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan.

Demikian ulasan lengkap tentang pengertian PPB apartemen, mulai dari komponen, perhitungan, sampai cara pembayaran. Semoga ulasan di atas bisa membantu Anda untuk membayar PPB apartemen secara tepat waktu, ya!

Asthana Kemang menyediakan unit apartemen mewah yang berada di tengah Jakarta Selatan. Aksesnya yang mudah ke berbagai fasilitas umum, rumah sakit, dan sekolah unggulan membuat Asthana Kemang cocok dijadikan pilihan hunian bagi Anda yang memiliki kesibukan tinggi di tengah perkotaan.