Menyewakan apartemen adalah proses yang melibatkan dua pihak: pemilik dan penyewa. Untuk memastikan hak dan kewajiban kedua belah pihak terlindungi serta menghindari potensi konflik, penting untuk memiliki surat perjanjian sewa apartemen.
Lantas, seperti apa surat perjanjian untuk kepentingan bisnis sewa apartemen? Inilah pembahasannya!
Alasan Pentingnya Surat Perjanjian dalam Penyewaan Apartemen
Berikut beberapa alasan mengapa surat perjanjian sangat diperlukan dalam menyewakan apartemen:
1. Menyediakan Bukti Hukum
Surat perjanjian sewa apartemen berfungsi sebagai bukti sah di mata hukum. Jika terjadi perselisihan antara penyewa dan pemilik, surat perjanjian dapat dijadikan dasar untuk menyelesaikan masalah di pengadilan. Tanpa surat perjanjian yang jelas, sulit untuk membuktikan ketentuan yang telah disepakati.
2. Menjelaskan Hak dan Kewajiban
Surat perjanjian secara rinci menguraikan hak dan kewajiban kedua belah pihak. Contohnya aspek-aspek seperti durasi sewa, besaran biaya sewa dan jadwal pembayaran, hingga tanggung jawab tiap penyewa.
Tidak cuma kewajiban saja, di surat perjanjian pun juga dijelaskan secara rinci tentang hak dari penyewa dan pemilik unit.
3. Mencegah Konflik dan Kesalahpahaman
Surat perjanjian yang jelas dan rinci dapat membantu pemilik dan penyewa menghindari banyak konflik dan kesalahpahaman di kemudian hari yang tentunya merugikan kedua belah pihak.
4. Melindungi Kepentingan Pemilik
Surat perjanjian membantu melindungi kepentingan pemilik dengan menetapkan aturan penggunaan properti. Misalnya, perjanjian dapat mencakup larangan mengubah struktur apartemen tanpa izin, aturan kebisingan, dan kebijakan hewan peliharaan.
5. Melindungi Hak Penyewa
Penyewa memiliki hak untuk mengetahui kondisi sewa, jangka waktu tinggal, dan prosedur penyelesaian perselisihan. Perjanjian ini memastikan penyewa tidak dikenakan biaya tambahan yang tidak terduga dan memiliki tempat tinggal yang layak selama masa sewa.
6. Mengatur Proses Keluar dan Masuk
Surat perjanjian sewa juga mengatur proses keluar dan masuk penyewa. Ini termasuk pemberitahuan yang diperlukan sebelum mengakhiri sewa, kondisi pengembalian deposit keamanan, dan kewajiban untuk mengembalikan properti dalam kondisi baik. Dengan ketentuan yang jelas, proses transisi antara penyewa lama dan baru bisa berjalan lebih lancar.
Aturan Sewa Menyewa Apartemen Menurut UU di Indonesia
Peraturan terkait perjanjian di Indonesia mengacu pada Kitab Undang-undang Hukum (KUH) Perdata pasal 1320. Berikut beberapa poin penting yang patut Anda pahami:
1. Kesepakatan untuk Mengikatkan Diri
Para pihak yang membuat perjanjian dianggap dengan rela dan ikhlas setuju untuk mengikatkan diri dalam kontrak tersebut. Perjanjian ini harus dibuat tanpa adanya unsur penipuan, kesalahan, paksaan, atau penyalahgunaan keadaan.
2. Kecakapan untuk Membuat Perikatan
Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian haruslah individu-individu yang oleh hukum dianggap sebagai subjek hukum. Secara umum, semua orang memiliki kecakapan untuk membuat perjanjian kecuali anak di bawah umur, orang dewasa di bawah pengampuan, dan individu dengan gangguan jiwa.
3. Suatu Hal Tertentu
Dalam perjanjian, objek haruslah jelas atau minimal setidaknya dapat ditentukan. Perjanjian tidak boleh bersifat samar atau ambigu. Misalnya, dalam perjanjian sewa-menyewa rumah, harus jelas mencantumkan lokasi, luas bangunan, dan spesifikasi lainnya.
4. Sebab yang Halal
Yang dimaksud konteks halal dalam hal ini adalah perjanjian tidak boleh bertentangan atau melanggar undang-undang yang berlaku di Indonesia. Contohnya, perjanjian jual beli narkoba atau perjudian.
Langkah Membuat Surat Perjanjian Sewa Apartemen

1. Identitas Kedua Belah Pihak
Pastikan untuk mencantumkan identitas yang jelas dari kedua belah pihak sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ini mencakup nama lengkap, alamat, dan informasi kontak dari pemilik dan penyewa.
2. Durasi Sewa dan Spesifikasi Objek Sewa
Tentukan durasi sewa dengan jelas, mencakup tanggal mulai dan akhir masa sewa. Sertakan juga tarif sewa dan alamat lengkap objek sewa. Jelaskan spesifikasi objek sewa, seperti luas bangunan dan tanah, serta fasilitas yang termasuk dalam sewa.
3. Pasal Perjanjian
Buat pasal-pasal yang menjelaskan hak dan kewajiban kedua belah pihak secara rinci dan detail. Pastikan pasal-pasal ini mudah dipahami, langsung pada inti, dan tidak bersifat umum. Ini mencakup tanggung jawab pemeliharaan, penggunaan fasilitas, dan aturan-aturan khusus.
4. Sanksi dan Ketentuan Pembayaran
Tulis sanksi dengan jelas, seperti sanksi untuk keterlambatan pembayaran sewa. Jabarkan juga tenggang waktu untuk membayar sanksi dan batas waktu berakhir. Pastikan semua ketentuan pembayaran tercantum dengan detail agar tidak menimbulkan kebingungan.
5. Tanda Tangan dan Pengesahan
Akhiri dengan bagian tanda tangan di atas materai oleh kedua belah pihak untuk menegaskan bahwa surat perjanjian tersebut memiliki nilai hukum dan mengikat kedua pihak. Pastikan tanda tangan pemilik dan penyewa serta tanggal penandatanganan perjanjian tercantum dengan jelas.
Bagian-bagian Surat Perjanjian Sewa Apartemen
1. Judul dan Pembuka
Mulailah dengan judul yang jelas, seperti “Surat Perjanjian Sewa Apartemen”. Setelah itu, tambahkan bagian pembuka yang mencantumkan tanggal perjanjian serta identitas kedua belah pihak, yaitu nama lengkap pemilik, nama lengkap penyewa, dan alamat apartemen yang disewakan. Sehingga, semua pihak mengetahui detail perjanjian yang dimaksud.
2. Deskripsi Properti
Sertakan deskripsi lengkap tentang apartemen yang disewakan, termasuk alamat lengkap apartemen, deskripsi unit seperti jumlah kamar tidur dan kamar mandi, serta akses ke fasilitas umum. Deskripsi ini membantu memastikan bahwa penyewa tahu persis apa yang mereka sewa.
3. Durasi Sewa
Tentukan durasi sewa secara jelas, mencakup tanggal mulai sewa dan tanggal berakhir sewa. Jelaskan juga ketentuan tentang perpanjangan sewa jika ada. Dengan mencantumkan durasi sejelas mungkin, kedua belah pihak memiliki pemahaman yang jelas tentang periode sewa yang disepakati.
4. Biaya Sewa dan Pembayaran

Rincikan biaya sewa dan jadwal pembayaran. Sertakan jumlah sewa bulanan, tanggal jatuh tempo pembayaran sewa, cara pembayaran seperti transfer bank, cek, atau tunai, serta ketentuan tentang denda keterlambatan pembayaran jika ada.
Ketentuan terkait biaya sewa dan metode pembayaran akan menghindari kebingungan atau perselisihan.
5. Deposit Keamanan
Sertakan informasi tentang deposit keamanan, termasuk jumlah deposit yang harus dibayarkan oleh penyewa, ketentuan tentang pengembalian deposit seperti kondisi unit harus baik dan tidak ada kerusakan, serta waktu pengembalian deposit setelah masa sewa berakhir.
Deposit berfungsi sebagai jaminan untuk menutupi potensi kerusakan atau tunggakan pembayaran.
6. Kewajiban Pemeliharaan dan Perbaikan
Jelaskan tanggung jawab pemeliharaan dan perbaikan. Tentukan tanggung jawab pemilik, seperti perbaikan struktural dan perawatan fasilitas umum, serta tanggung jawab penyewa, seperti menjaga kebersihan unit dan melakukan perbaikan kecil. Tambahkan pula prosedur untuk melaporkan dan menangani perbaikan agar proses ini berjalan lancar.
7. Aturan dan Kebijakan
Anda wajib menjelaskan aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi oleh penyewa sejelas mungkin. Peraturan tinggal di apartemen bisa mencakup aturan tentang hewan peliharaan, kebijakan tentang kebisingan, larangan modifikasi unit tanpa izin pemilik, serta kebijakan merokok.
8. Hak dan Kewajiban Penyewa
Jelaskan hak dan kewajiban penyewa selama masa sewa. Sertakan hak penyewa untuk menggunakan fasilitas umum dan kewajiban mereka untuk membayar sewa tepat waktu serta menjaga unit dalam kondisi baik.
9. Kondisi Pengakhiran Sewa
Jangan lupa untuk menambahkan tentang ketentuan pengakhiran sewa, mencakup prosedur pemberitahuan pengakhiran sewa oleh penyewa atau pemilik, ketentuan tentang pengembalian deposit, dan prosedur untuk mengembalikan kunci dan menyelesaikan tanggung jawab.
10. Tanda Tangan dan Pengesahan
Akhiri dengan bagian untuk tanda tangan kedua belah pihak. Dengan tanda tangan, itu artinya kedua belah pihak setuju dengan semua ketentuan yang tercantum dan perjanjian pun sudah mulai berlaku.
Contoh Surat Perjanjian Sewa Apartemen
Surat Perjanjian Sewa Apartemen
Nomor: [Nomor Perjanjian]
Pada hari ini, [Hari, Tanggal, Bulan, Tahun], bertempat di [Tempat], kami yang bertanda tangan di bawah ini:
- Nama Pemilik: [Nama Pemilik]
Alamat: [Alamat Pemilik]
Nomor Telepon: [Nomor Telepon Pemilik]
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. - Nama Penyewa: [Nama Penyewa]
Alamat: [Alamat Penyewa]
Nomor Telepon: [Nomor Telepon Penyewa]
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian sewa apartemen dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1: Objek Sewa
Pihak Pertama menyewakan kepada Pihak Kedua sebuah unit apartemen yang berlokasi di:
- Nama Apartemen: [Nama Apartemen]
- Alamat: [Alamat Apartemen]
- Nomor Unit: [Nomor Unit]
- Luas: [Luas Unit]
Pasal 2: Jangka Waktu Sewa
Jangka waktu sewa adalah selama [Durasi Sewa] terhitung dari [Tanggal Mulai Sewa] hingga [Tanggal Berakhir Sewa].
Pasal 3: Biaya Sewa dan Cara Pembayaran
- Biaya sewa disepakati sebesar Rp [Jumlah Sewa] (terbilang: [Terbilang]).
- Pembayaran dilakukan secara [Metode Pembayaran] dengan rincian sebagai berikut:
- Pembayaran pertama sebesar Rp [Jumlah Pembayaran Pertama] dibayarkan saat penandatanganan perjanjian ini.
- Pembayaran berikutnya dilakukan setiap bulan/tahun pada tanggal [Tanggal Pembayaran].
Pasal 4: Uang Jaminan
Pihak Kedua menyetorkan uang jaminan sebesar Rp [Jumlah Uang Jaminan] (terbilang: [Terbilang]) kepada Pihak Pertama, yang akan dikembalikan setelah masa sewa berakhir dan dikurangi biaya perbaikan (jika ada).
Pasal 5: Kewajiban dan Hak Pihak Pertama
- Pihak Pertama wajib menyerahkan apartemen dalam kondisi baik dan layak huni.
- Pihak Pertama berhak menerima pembayaran sewa tepat waktu sesuai perjanjian ini.
Pasal 6: Kewajiban dan Hak Pihak Kedua
- Pihak Kedua wajib mematuhi segala peraturan yang berlaku di apartemen dan menjaga kebersihan serta kondisi apartemen.
- Pihak Kedua berhak menggunakan apartemen sesuai dengan peruntukannya dan dalam keadaan baik.
Pasal 7: Pembatalan Perjanjian
Pembatalan perjanjian sebelum masa sewa berakhir dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pihak Kedua harus memberikan pemberitahuan tertulis minimal [Jumlah Hari Pemberitahuan] hari sebelum tanggal pembatalan.
- Uang jaminan tidak dikembalikan jika pembatalan dilakukan oleh Pihak Kedua sebelum masa sewa berakhir.
Pasal 8: Penyelesaian Perselisihan
Perselisihan yang muncul dari perjanjian ini akan diselesaikan melalui musyawarah untuk kesepakatan bersama. Jika tidak tercapai, maka akan diselesaikan melalui jalur hukum yang berlaku di Indonesia.
Pasal 9: Ketentuan Lain
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan dibicarakan dan disepakati bersama oleh kedua belah pihak secara tertulis.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, bermaterai cukup, dan masing-masing pihak memiliki satu eksemplar yang sama kuatnya. Perjanjian berlaku mulai ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pihak Pertama | Pihak Kedua |
[Materai] | [Materai] |
[Nama Pemilik] | [Nama Penyewa] |
[Tanda Tangan] | [Tanda Tangan] |
Contoh di atas dapat Anda modifikasi sesuai kebutuhan. Jika Anda masih bingung, ada baiknya Anda berkonsultasi ke notaris terlebih dahulu untuk mendiskusikan hal-hal terkait pasal atau kesepakatan yang dimuat pada surat perjanjian.
Demikianlah ulasan lengkap tentang serba-serbi surat perjanjian sewa apartemen. Asthana menyediakan unit apartemen di tengah kota Jakarta Selatan dengan berbagai fasilitas unggulan dan desain yang mewah. Tak hanya itu, Asthana Kemang juga menjadi tempat investasi yang menjanjikan.
Program garansi tersewa selama dua tahun dari Asthana Kemang dapat membantu untuk mencarikan penyewa potensial apabila Anda memutuskan untuk membeli unit di Astana Kemang. Hubungi tim Asthana Kemang untuk informasi lebih lanjut!